Toko Sembako dan Toko Kelontong
Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sangat umum dijumpai di Indonesia. Kedua jenis toko ini memiliki kesamaan dalam menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan dalam hal jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen.
Toko sembako cenderung lebih besar dan menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya, sementara toko kelontong lebih kecil dan menjual berbagai macam barang termasuk makanan ringan dan permen.
Kita akan membahas lebih detail tentang sejarah toko sembako dan toko kelontong serta perbedaan toko sembako dan toko kelontong.
Sejarah Toko Sembako dan Toko Kelontong
Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Kedua jenis toko ini memainkan peran penting dalam menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Mari kita lihat sejarah toko sembako dan toko kelontong yang telah berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Baca juga: 7 Manfaat Menggunakan Aplikasi Kasir untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnis Anda
Sejarah Toko Sembako
Kata "sembako" sendiri berasal dari singkatan "sembilan bahan pokok". Sembilan bahan pokok ini adalah beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, garam, telur, daging, susu, dan kacang-kacangan. Pada masa penjajahan Belanda, bahan-bahan ini diimpor dari luar negeri dan dijual di pasar-pasar tradisional. Setelah Indonesia merdeka, para pedagang di pasar tradisional mulai menjual bahan-bahan ini secara eceran.
Kemudian pada tahun 1967, pemerintah Indonesia memperkenalkan program Distribusi Sembako Nasional (DSN) yang bertujuan untuk memperbaiki distribusi dan stabilitas harga bahan makanan pokok.
Program ini mengatur distribusi bahan-bahan sembako dari produsen ke konsumen melalui jalur distribusi yang sudah ditentukan. Pada tahun 1970-an, toko sembako mulai muncul di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Toko sembako ini menjual bahan-bahan sembako yang didistribusikan oleh DSN.
Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia, toko sembako semakin berkembang dan berubah menjadi lebih modern. Toko sembako modern menyediakan lebih banyak jenis produk dan memiliki fasilitas yang lebih baik seperti mesin kasir dan pendingin. Toko sembako juga semakin mudah ditemukan di seluruh Indonesia dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan bahan-bahan pokok sehari-hari.
Sejarah Toko Kelontong
Toko kelontong pertama kali muncul pada masa penjajahan Belanda. Toko kelontong awalnya hanya menjual barang-barang kecil seperti makanan ringan dan rokok. Toko kelontong sering berada di dekat pasar tradisional dan menjadi tempat untuk membeli barang-barang kecil yang tidak tersedia di pasar tradisional.
Setelah Indonesia merdeka, toko kelontong semakin berkembang dan mulai menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, dan lain sebagainya. Toko kelontong menjadi pilihan bagi masyarakat yang tidak ingin pergi ke pasar tradisional atau toko sembako yang jauh.
Namun, pada tahun 1980-an, toko kelontong mulai tergusur oleh pasar swalayan dan minimarket yang lebih modern. Toko kelontong yang kecil dan kurang modern sulit bersaing dengan pasar swalayan yang besar dan modern. Meskipun demikian, toko kelontong masih ada dan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan barang-barang kecil dan tidak terlalu penting.
Perbedaan Toko Sembako dan Toko Kelontong
Toko sembako dan toko kelontong adalah dua jenis toko yang sering ditemukan di Indonesia. Kedua jenis toko ini sering dianggap memiliki kesamaan karena keduanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, ada beberapa perbedaan antara toko sembako dan toko kelontong yang akan dibahas dalam artikel ini.
1. Jenis barang yang dijual.
Salah satu perbedaan utama antara toko sembako dan toko kelontong adalah jenis barang yang dijual. Toko sembako khususnya menjual bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, susu, telur, dan bahan pangan lainnya.
Sementara itu, toko kelontong menjual barang-barang yang lebih beragam, termasuk bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti makanan ringan, permen, minuman, barang-barang kebutuhan rumah tangga, serta barang-barang yang tidak terlalu penting seperti mainan anak-anak, alat tulis, dan lain sebagainya.
2. Ukuran toko
Toko sembako cenderung lebih besar dan lebih lengkap daripada toko kelontong. Hal ini dikarenakan toko sembako menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih penting dan sering dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara itu, toko kelontong cenderung lebih kecil dan mungkin hanya memiliki beberapa jenis barang yang dijual.
Baca juga: 10 Tips Foto Produk Untuk Bisnis dan Mengapa Foto Produk itu Penting?
3. Lokasi
Toko sembako cenderung terletak di pinggir jalan, dekat dengan pemukiman penduduk atau pasar tradisional. Hal ini membuat toko sembako lebih mudah diakses oleh masyarakat dan sering menjadi pilihan utama untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, toko kelontong dapat ditemukan di berbagai tempat seperti di pusat perbelanjaan, pasar swalayan, dan daerah perkotaan.
4. Harga
Harga barang-barang di toko sembako cenderung lebih stabil dan sedikit lebih murah daripada di toko kelontong. Hal ini karena toko sembako sering membeli barang-barang secara besar-besaran dan memperoleh harga yang lebih murah. Sementara itu, toko kelontong biasanya membeli barang-barang secara eceran dan harga barang cenderung lebih mahal.
5. Target konsumen
Toko sembako biasanya menjadi pilihan utama bagi masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang membutuhkan barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, toko kelontong sering menjadi pilihan bagi masyarakat yang mencari barang-barang yang tidak terlalu penting atau hanya ingin membeli barang-barang secara eceran.
Secara keseluruhan, toko sembako dan toko kelontong memiliki perbedaan dalam hal jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen. Meskipun keduanya sering dianggap sama, namun perbedaan tersebut memberikan pengaruh pada pola konsumsi masyarakat.
Toko sembako dan toko kelontong sama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam jenis barang yang dijual, ukuran toko, lokasi, harga, dan target konsumen.
Penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut dalam memilih toko yang tepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Memilih toko yang tepat juga dapat membantu masyarakat dalam menghemat pengeluaran dan memastikan ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan.