Apa Itu Process Costing? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

By Muhammad Doni Darmawan, 14/06/2023 - 10:06
Apa Itu Process Costing? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Process costing adalah sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk menghitung biaya produksi dalam lingkungan produksi yang terus menerus atau berkelanjutan, seperti pada industri kimia, farmasi, atau makanan dan minuman. Dalam sistem ini, biaya produksi dibagi menjadi beberapa tahap atau proses produksi, yang masing-masing memiliki biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead yang berbeda-beda. 

Proses ini kemudian direkam dan dilacak melalui lembar kerja produksi atau job order cost sheet, yang mencatat semua biaya yang terkait dengan produksi. Pada akhirnya, biaya total setiap tahap atau proses produksi akan dihitung dan dibagi dengan jumlah unit produksi untuk menentukan biaya produksi per unit. 

Sistem process costing sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu manajemen untuk memahami dan mengontrol biaya produksi, serta memperkirakan laba yang dihasilkan dari setiap unit produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemahaman tentang process costing sangat penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan dan pengambilan keputusan bisnis yang tepat.

Apa Itu Process Costing?

Process costing adalah sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk menghitung biaya produksi pada proses produksi yang berkelanjutan dan terus menerus, seperti pada industri manufaktur dan kimia. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk menghitung biaya produksi setiap unit produk pada setiap tahap proses produksi, mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

Proses produksi dalam process costing biasanya terdiri dari beberapa tahap atau departemen, dimana setiap departemen memiliki biaya produksi yang berbeda-beda. Biaya produksi dalam setiap departemen dihitung dengan cara membagi biaya overhead yang terkait dengan departemen tersebut dengan jumlah unit produksi yang diproduksi. Biaya overhead ini meliputi biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan baku tidak langsung, dan biaya operasional tidak langsung lainnya yang terkait dengan produksi.

Setelah biaya produksi dihitung, biaya tersebut kemudian diatribusikan ke setiap unit produk sesuai dengan tahap produksi yang telah dilalui. Metode yang biasanya digunakan dalam penghitungan biaya produk adalah metode first-in, first-out (FIFO) atau metode weighted average cost.

Proses costing sangat penting dalam pengelolaan biaya produksi di perusahaan, karena dapat membantu perusahaan untuk memperkirakan biaya produksi setiap unit produk dan menentukan harga jual yang tepat. Dengan demikian, perusahaan dapat mengoptimalkan keuntungan dan efisiensi produksi mereka.

Baca juga : Apa Itu Aplikasi Point Of Sales (POS)? Berikut Pengertian dan Keuntungannya

Namun, perlu diingat bahwa process costing tidak selalu cocok untuk semua jenis bisnis. Beberapa bisnis yang memproduksi produk kustom atau produk dengan spesifikasi yang unik mungkin lebih cocok menggunakan job costing yang menghitung biaya produksi untuk setiap produk secara terpisah. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengevaluasi jenis produk mereka dan memilih sistem akuntansi biaya yang paling cocok untuk bisnis mereka.

Manfaat Perhitungan Process Costing

Process costing adalah suatu sistem akuntansi biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung biaya produksi dalam lingkungan produksi massal atau berkelanjutan. Sistem ini sangat penting untuk perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan mengoptimalkan keuntungan.

1. Pengelolaan biaya produksi yang lebih efektif

Dengan menggunakan process costing, perusahaan dapat menghitung biaya produksi secara lebih rinci dan akurat, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead produksi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola biaya yang lebih efektif, sehingga meningkatkan efisiensi operasi dan mengoptimalkan keuntungan.

2. Memudahkan perencanaan produksi

Process costing juga memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan biaya produksi sebelum produksi dimulai. Dengan demikian, perusahaan dapat merencanakan produksi secara lebih akurat, termasuk menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini membantu perusahaan untuk meminimalkan risiko kelebihan persediaan atau kekurangan persediaan saat produksi berlangsung.

3. Meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih tepat

Dengan informasi biaya produksi yang lebih akurat dari process costing, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal penetapan harga, pengambilan keputusan pembelian, dan strategi penjualan. Hal ini membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasi dan memaksimalkan keuntungan.

4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

Process costing memungkinkan perusahaan untuk menghitung biaya produksi secara rinci dan terperinci. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan biaya produksi dan membantu perusahaan untuk memantau pengeluaran dan menghindari praktik-praktik yang tidak etis atau ilegal dalam pengelolaan biaya produksi.

Jenis-jenis Process Costing

Process Costing dapat berupa pembuatan produk dalam skala besar, seperti produksi pakaian atau makanan dalam pabrik, dan biasanya memerlukan pengolahan atau konversi dari bahan baku menjadi produk jadi melalui beberapa tahap produksi. Dalam proses costing, biaya produksi dihitung dan dialokasikan ke setiap tahap produksi berdasarkan jumlah produk yang diproduksi pada setiap tahap produksi tersebut. Berikut adalah beberapa jenis process costing yang sering digunakan:

Job order costing

Job order costing digunakan untuk menghitung biaya produksi pada setiap job order yang unik dan spesifik. Contohnya pada produksi produk fashion atau sepatu, setiap desain yang berbeda memerlukan biaya produksi yang berbeda pula. Dalam job order costing, biaya produksi dihitung berdasarkan job order, sehingga setiap produk yang dihasilkan memiliki process costing yang berbeda.

Batch costing

Batch costing digunakan untuk menghitung biaya produksi pada setiap batch atau kelompok produk yang diproduksi dalam satu waktu. Pada contoh produk makanan, biaya produksi pada setiap batch roti atau kue yang diproduksi dalam satu waktu dihitung dan dialokasikan pada masing-masing batch.

Continuous costing

Continuous costing atau process costing digunakan untuk menghitung biaya produksi pada proses produksi yang berlangsung secara terus-menerus tanpa terputus. Contoh pada produksi minuman, biaya produksi dihitung berdasarkan setiap tahap produksi, mulai dari pengolahan bahan baku, fermentasi, hingga pengemasan produk jadi.

Hybrid costing

Hybrid costing merupakan kombinasi dari beberapa metode process costing di atas, dan digunakan untuk menghitung biaya produksi pada proses produksi yang memerlukan penyesuaian antara berbagai jenis produk atau produksi yang bersifat custom dan berskala besar. Contoh pada produksi kendaraan, biaya produksi dihitung berdasarkan setiap batch produksi pada kendaraan yang sama, namun juga perlu mempertimbangkan perbedaan spesifikasi antara kendaraan yang diproduksi.

Cara Menghitung Process Costing

Process costing ini digunakan untuk menghitung biaya produksi untuk produk yang dihasilkan dalam jumlah besar dengan cara yang seragam, seperti produk makanan, minuman, dan produk kimia.

1. Tentukan unit produksi yang akan dihitung biayanya

Untuk menghitung process costing, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan unit produksi yang akan dihitung biayanya. Hal ini dapat berupa satuan produk atau berdasarkan unit berat atau volume.

2. Hitung total biaya produksi dalam suatu periode

Langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik meliputi biaya-biaya yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya listrik, biaya perawatan mesin, dan biaya pemeliharaan fasilitas produksi.

Baca juga : Mengenal Perbedaan Business to Consumer (B2C) dan Business to Business (B2B)

3. Tentukan jumlah unit yang diproduksi dalam suatu periode

Selanjutnya, tentukan jumlah unit yang diproduksi dalam suatu periode. Jumlah unit produksi ini dapat diperoleh dari data produksi yang tercatat dalam buku catatan produksi.

4. Hitung biaya per unit

Setelah mengetahui total biaya produksi dan jumlah unit produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya per unit. Biaya per unit dapat dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah unit produksi. Dengan demikian, biaya per unit adalah hasil bagi antara total biaya produksi dan jumlah unit produksi.

5. Tentukan harga jual yang tepat

Setelah mengetahui biaya per unit, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk yang dihasilkan. Harga jual harus dapat menutupi biaya produksi dan memperoleh keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan.

Kesimpulan 

Dalam sistem Process Costing, biaya produksi dibagi menjadi beberapa tahap produksi atau proses, dan biaya yang terkait dengan setiap proses di akumulasi dan dialokasikan ke produk akhir. Metode Process Costing berguna untuk memperkirakan biaya produksi dan keuntungan, serta memberikan informasi yang relevan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis. 

Namun, proses costing juga memiliki kelemahan, seperti kesulitan dalam mengalokasikan biaya overhead yang tepat dan kurangnya fleksibilitas dalam menangani produk yang memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari metode Process Costing yang berbeda untuk memilih metode yang paling sesuai untuk bisnis mereka. Dalam kesimpulannya, process costing merupakan alat yang penting bagi perusahaan dalam menghitung biaya produksi dan mengelola keuangan bisnis secara efektif.

 

Muhammad Doni Darmawan
Doni is a digital content writer at Pasarind. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles and SEO.

Komentar

Siap Memulai Bisnis
Anda Secara Lebih
Mudah?

Set up dalam hitungan menit, mulai berjualan dalam hitungan detik.

Coba Sekarang!

Tidak Ada Lagi Integrasi Rumit

Mulai sekarang juga untuk bisnis yang lebih berkembang dan pasti jauh lebih mudah dengan Pasarind