Apa Itu Affiliate Marketing? Pengertian, Jenis-jenis dan Cara Kerjanya

By Muhammad Doni Darmawan, 18/04/2023 - 16:04

Apa Itu Affiliate Marketing?

Affiliate Marketing

Pada dasarnya, afiliasi akan menerima komisi untuk setiap penjualan atau tindakan yang dilakukan oleh calon pelanggan yang dirujuknya ke perusahaan tersebut. Jenis-jenis affiliate marketing dapat beragam, mulai dari model komisi pay-per-sale hingga pay-per-click atau pay-per-lead. 

Cara kerja affiliate marketing sendiri melibatkan beberapa pihak, seperti perusahaan, afiliasi, dan calon pelanggan, serta memanfaatkan teknologi digital seperti link afiliasi atau kode pelacakan untuk melacak aktivitas transaksi. 

Dalam beberapa tahun terakhir, affiliate marketing semakin populer dan banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan bisnis mereka.

Pengertian Affiliate Marketing

Free photo businesswoman is using laptop at the offic

Affiliate marketing adalah salah satu bentuk pemasaran digital di mana seorang afiliasi mempromosikan produk atau layanan dari seorang pedagang (merchant) dan menerima komisi atas setiap penjualan atau tindakan yang dihasilkan dari tautan afiliasi yang mereka bagikan.

Dalam affiliate marketing, afiliasi akan menerima tautan afiliasi unik yang mengarahkan pengguna ke halaman penjualan produk atau layanan. Ketika pengguna melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau mendaftar untuk layanan, afiliasi akan menerima komisi dari merchant.

Salah satu keuntungan dari affiliate marketing adalah bahwa tidak diperlukan modal besar untuk memulai. Seorang afiliasi dapat mempromosikan produk atau layanan hanya dengan menggunakan platform sosial media, blog, atau situs web. Dalam banyak kasus, merchant akan menyediakan materi pemasaran, seperti banner iklan, konten promosi, dan tautan afiliasi yang dapat digunakan oleh afiliasi untuk memperluas jangkauan promosi mereka.

Selain itu, affiliate marketing juga dapat memberikan keuntungan bagi merchant. Merchant dapat meningkatkan penjualan mereka tanpa harus mengeluarkan biaya pemasaran yang besar. Selain itu, mereka hanya membayar komisi ketika penjualan atau tindakan tertentu telah dilakukan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya pemasaran.

Kesuksesan afiliasi sangat tergantung pada seberapa baik mereka memahami produk atau layanan yang dipromosikan dan bagaimana cara mempromosikannya dengan efektif. Selain itu, mereka harus membangun kepercayaan dengan audiens mereka, karena promosi yang tidak jujur atau tidak transparan dapat merusak reputasi afiliasi dan memengaruhi tingkat kepercayaan pengguna pada produk atau layanan yang dipromosikan.

Jenis-jenis Affiliate Marketing yang harus kamu Ketahui

Photo text affiliate marketing. business concept. flat lay.

Affiliate marketing adalah salah satu model bisnis yang populer di internet. Dalam affiliate marketing, seorang marketer (affiliate) mempromosikan produk atau jasa orang lain (merchant) dan menerima komisi jika ada penjualan atau tindakan tertentu yang dihasilkan dari upaya promosi mereka.

1. Pay-per-sale (PPS) Affiliate Marketing

Pay-per-sale (PPS) affiliate marketing adalah jenis affiliate marketing yang paling umum. Dalam model ini, affiliate hanya akan menerima komisi ketika ada penjualan produk atau jasa yang dihasilkan dari upaya promosi mereka. Komisi yang diterima biasanya berdasarkan persentase dari harga jual produk atau jasa.

2. Pay-per-click (PPC) Affiliate Marketing

Pay-per-click (PPC) affiliate marketing adalah model bisnis di mana seorang affiliate menerima komisi ketika seseorang mengklik tautan afiliasi mereka dan menuju ke situs merchant. Meskipun tidak ada pembelian yang dilakukan, affiliate masih akan menerima komisi untuk setiap klik yang dihasilkan.

Baca juga: Cara membuat QRIS di Pasarind dan Beragam Manfaatnya

3. Pay-per-lead (PPL) Affiliate Marketing

Pay-per-lead (PPL) affiliate marketing adalah model bisnis di mana seorang affiliate menerima komisi ketika seseorang melakukan tindakan tertentu setelah mengklik tautan afiliasi mereka. Tindakan ini biasanya berupa pengisian formulir atau langganan newsletter. Meskipun tidak ada penjualan yang terjadi, affiliate masih akan menerima komisi untuk setiap tindakan yang dilakukan.

4. Two-tier Affiliate Marketing

Two-tier affiliate marketing adalah model bisnis di mana seorang affiliate menerima komisi untuk penjualan yang dihasilkan oleh afiliasi yang direkrut oleh mereka sendiri. Dalam model ini, affiliate bertindak sebagai perantara antara merchant dan afiliasi, dan menerima komisi dari penjualan yang dihasilkan oleh afiliasi mereka sendiri.

5. Multi-level Marketing (MLM)

Multi-level marketing (MLM) adalah model bisnis di mana seorang affiliate menerima komisi untuk penjualan yang dihasilkan oleh afiliasi yang direkrut oleh mereka sendiri, serta afiliasi yang direkrut oleh afiliasi tersebut. Dalam model ini, affiliate membangun jaringan afiliasi yang semakin besar dan menerima komisi dari penjualan yang dihasilkan oleh seluruh jaringan afiliasi mereka.

6. Influencer Affiliate Marketing

Influencer affiliate marketing adalah model bisnis di mana seorang influencer mempromosikan produk atau jasa melalui platform media sosial mereka dan menerima komisi jika ada penjualan atau tindakan tertentu yang dihasilkan dari upaya promosi mereka. Influencer biasanya memiliki basis penggemar yang besar dan aktif di media sosial, sehingga dapat membantu merchant untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

7. Niche Affiliate Marketing

Niche affiliate marketing adalah model bisnis di mana seorang affiliate mempromosikan produk atau jasa yang sesuai dengan niche tertentu. Misalnya, seorang affiliate yang memiliki blog tentang perawatan kulit dapat mempromosikan produk perawatan kulit dan menerima komisi jika ada penjualan atau tindakan tertentu yang dihasilkan dari upaya promosi mereka.

Cara Kerja Seorang Affiliate Marketing

Free photo portrait beautiful young asian woman use computer laptop with smart mobile phone on working table at interior room

1. Pilih produk atau jasa yang akan dipromosikan

Seorang affiliate harus memilih produk atau jasa yang relevan dengan niche atau topik yang ia miliki, agar mudah untuk menjangkau audiens target. Setelah memilih produk atau jasa yang akan dipromosikan, affiliate dapat bergabung dengan program afiliasi dari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Katalog Online yang Lebih Interaktif dan Dinamis

2. Dapatkan tautan afiliasi

Setelah bergabung dengan program afiliasi, affiliate akan diberikan tautan afiliasi yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa tersebut. Tautan ini akan mengarahkan pengunjung ke situs web atau halaman penjualan produk atau jasa yang dipromosikan.

3. Promosikan tautan afiliasi

Setelah mendapatkan tautan afiliasi, affiliate dapat mempromosikan tautan tersebut melalui berbagai media seperti blog, website, sosial media, atau email. Affiliate harus menggunakan teknik pemasaran yang efektif agar pengunjung tertarik untuk mengklik tautan afiliasi.

4. Pelacakan penjualan dan komisi

Ketika pengunjung yang diarahkan oleh affiliate melakukan tindakan tertentu seperti membeli produk atau mendaftar layanan, perusahaan akan melacak penjualan tersebut dan memberikan komisi kepada affiliate sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.

5. Analisis hasil dan optimalisasi

Seorang affiliate harus terus memantau hasil kampanye afiliasi mereka, seperti jumlah pengunjung yang diarahkan, tingkat konversi, dan komisi yang diperoleh. Affiliate harus menganalisis hasil kampanye afiliasi mereka dan melakukan optimalisasi agar dapat meningkatkan performa kampanye dan pendapatan mereka.

Muhammad Doni Darmawan
Doni is a digital content writer at Pasarind. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles and SEO.

Komentar

Siap Memulai Bisnis
Anda Secara Lebih
Mudah?

Set up dalam hitungan menit, mulai berjualan dalam hitungan detik.

Coba Sekarang!

Tidak Ada Lagi Integrasi Rumit

Mulai sekarang juga untuk bisnis yang lebih berkembang dan pasti jauh lebih mudah dengan Pasarind